Diagnosis dan Tes Malaria

Untuk mengetahui seseorang menderita penyakit malaria, maka dokter akan melakukan 2 tahap diagnosis dan tes malaria :
  • Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis berdasarkan gejala pasien dan temuan fisik pada pemeriksaan.Gejala malaria yang pertama (paling sering demam, menggigil, berkeringat, sakit kepala, nyeri otot, mual dan muntah) sering tidak spesifik dan juga ditemukan pada penyakit lain (seperti "flu" dan infeksi virus umum). Demikian juga, temuan fisik sering tidak spesifik (peningkatan suhu, keringat, kelelahan).Dalam malaria berat (yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum), temuan klinis (kebingungan, koma, tanda-tanda fokal neurologis, anemia berat, kesulitan pernafasan) lebih mencolok dan dapat meningkatkan indeks kecurigaan untuk malaria.Jika memungkinkan, temuan klinis harus selalu dikonfirmasi dengan tes laboratorium untuk malaria.Selain tes diagnostik khusus yang dijelaskan di bawah ini, penyedia layanan kesehatan harus melakukan pemeriksaan awal dan meminta hitung darah lengkap dan panel kimia rutin. Dalam hal orang tersebut memang memiliki tes positif malaria, tes tambahan ini akan berguna dalam menentukan apakah pasien memiliki manifestasi rumit atau berat dari infeksi malaria. Secara khusus, tes ini dapat mendeteksi anemia berat, hipoglikemia, gagal ginjal, hiperbilirubinemia, dan gangguan asam-basa.

  • Diagnosis Mikrokopis
Parasit malaria dapat diidentifikasi dengan memeriksa di bawah mikroskop setetes darah pasien, berupa "blood smear" pada slide mikroskop. Sebelum pemeriksaan, spesimen bernoda (paling sering dengan noda Giemsa) untuk melihat bentuk parasit yang khas. 
Jika blood smears pertama tidak menunjukkan adanya parasit malaria, namun dokter mencurigai ada malaria, maka Anda harus melakukan tes ulang setiap 8 sampai 12 jam selama 36 jam.
Selama perawatan, dokter menggunakan blood smears untuk melihat apakah jumlah parasit malaria dalam darah menurun. 

diagnosis malaria
Diagnosis Malaria


Dengan adanya hasil diagnosis dan tes malaria secara klinis dan mikrokopis maka dokter dapat menyimpulkan bahwa pasien memang positif terkena malaria atau tidak dan memberikan obat malaria yang tepat untuk pasien.