Sebelumnya kita mesti mengenal dulu apa itu penyakit malaria, malaria sebetulnya adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme berjenis parasit protozoa yang bernama Plasmodium. Plasmodium ini berasal dari gigitan nyamuk yang terinfeksi. Nyamuk ini terinfeksi oleh parasit plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi parasit tersebut. Nyamuk tersebut akan terinfeksi selama satu mingguan hingga waktu makan selanjutnya. Pada saat makan, maka nyamuk ini menggigit orang lain sekaligus menyuntikkan parasit plasmodium ke dalam darah orang tersebut sehingga orang tersebut akan terinsfeksi malaria.
Ada 4 jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:
1. Plasmodium ovale
2. Plasmodium malariae
3. Plasmodium falciparum
4. Plasmodium vivax
Dari kasus-kasus tentang penyakit malaria di seluruh dunia, disimpulkan bahwa jenis plasmodium vivax yang paling sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini. Selain itu plasmodium falciparum merupakan penyumbang kematian paling besar pada penyakit malaria yang menyerang manusia di dunia yaitu sekitar 90%.
Di tubuh inangnya plasmodium ini akan hidup dan berkembang biak di dalam hati inangnya, dan mengakibatkan sel darah merah terinfeksi yang menyebabkan orang yang menderita mengalami gejala-gejala malaria seperti gejala pada penderita influenza, dan apabila tidak diobati segera maka akan semakin parah dan bisa menyebabkan terjadi komplikasi yang berakhir pada kematian.
Penyakit malaria ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis karena parasit Plasmodium dapat dengan mudah berkembang baik dengan iklim tersebut, begitu pula dengan nyamuk Anopheles. Parasit Plasmodium ini menyelesaikan siklus pertumbuhan hidupnya di tubuh nyamuk Anopheles.
Di banyak negara endemis malaria, penularan malaria tidak terjadi pada semua bagian negara. Bahkan dalam daerah tropis dan subtropis, transmisi tidak akan terjadi, Misalnya :
Biasanya penyakit malaria lebih banyak di daerah-daerah yang lebih hangat lebih dekat ke khatulistiwa, transmisinya akan lebih intens, dan membuat penyakit malaria ditularkan sepanjang tahun. Menurut data WHO Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Negara-negara ini sangat membutuhkan obat malaria.
Ada 4 jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:
1. Plasmodium ovale
2. Plasmodium malariae
3. Plasmodium falciparum
4. Plasmodium vivax
Dari kasus-kasus tentang penyakit malaria di seluruh dunia, disimpulkan bahwa jenis plasmodium vivax yang paling sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini. Selain itu plasmodium falciparum merupakan penyumbang kematian paling besar pada penyakit malaria yang menyerang manusia di dunia yaitu sekitar 90%.
Di tubuh inangnya plasmodium ini akan hidup dan berkembang biak di dalam hati inangnya, dan mengakibatkan sel darah merah terinfeksi yang menyebabkan orang yang menderita mengalami gejala-gejala malaria seperti gejala pada penderita influenza, dan apabila tidak diobati segera maka akan semakin parah dan bisa menyebabkan terjadi komplikasi yang berakhir pada kematian.
Penyakit malaria ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis karena parasit Plasmodium dapat dengan mudah berkembang baik dengan iklim tersebut, begitu pula dengan nyamuk Anopheles. Parasit Plasmodium ini menyelesaikan siklus pertumbuhan hidupnya di tubuh nyamuk Anopheles.
Di banyak negara endemis malaria, penularan malaria tidak terjadi pada semua bagian negara. Bahkan dalam daerah tropis dan subtropis, transmisi tidak akan terjadi, Misalnya :
- Pada ketinggian yang sangat tinggi
- Selama musim dingin di beberapa daerah
- Dalam gurun (tidak termasuk oasis)
- Di beberapa negara di mana transmisi telah terputus melalui sukses program pengendalian / penghapusan.
Peta Penyebaran Penyakit Malaria di Penjuru dunia |
Biasanya penyakit malaria lebih banyak di daerah-daerah yang lebih hangat lebih dekat ke khatulistiwa, transmisinya akan lebih intens, dan membuat penyakit malaria ditularkan sepanjang tahun. Menurut data WHO Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi. Negara-negara ini sangat membutuhkan obat malaria.